Kamis, 27 September 2012

Ohh Ternyata Aku di Tabrak...



OH TERNYATA AKU DI TABRAK
Aku dan si biru melaju tepat di depan kampus STMIK BM Palu, Jl. Soeprapto. Jalan andalanku. Lampu merah Soeprapto yang biasanya kulewati dengan santai tapi tidak untuk sore ini. Aku semacam setengah sadar. Saat aku masih asyik menarik pedal gasku, tiba-tiba lampu kuning menyala, jalanan yang sudah sering menjadi “JALAN TERUS” untuk yang tujuan belok kiri ini menjadi saksi bisu kejadian ini.
Secepat kilat aku menarik rem depan dan belakang dari si matic biruku ini, hampir 1 cm lagi belakang motor di depanku ku serempet. Entah kenapa orang ini tiba-tiba berhenti. Mungkin ia baru melewati jalan ini, atau mungkin pengendara motor yang sangat patuh (patuh 100%) pada aturan lalu lintas. Karena seingatku di jalan ini semua pengendara yang ku temui selalu jalan terus untuk yang ingin belok kiri sekalipun lampu merah tengah menyala, namun yang membuatku kaget, orang ini tiba-tiba berhenti di saat lampu kuning menyambut kami di perempatan itu. Baru saja ingin menarik napas lega akibat terhindar dari tabrakan yang hampir saja kulakukan itu, tiba-tiba.
BRAAAKKK. Motor yang melaju dari arah belakangku itu tak tahu lewat mana, kini tengah berada di tengah perempatan dengan kedua ban terseret dijalanan aspal penuh pasir itu, hingga ia terletak dan sedikit terlempar ke arah pertengahan perempatan jalan. Aku hampir tak mengerti apa yang terjadi. Sepintas kulihat lampu belakang motor yang ada di depanku itu pecah, karena pecahannya berserakan di jalanan tepat di bawah kakiku. Belum tersadar, aku ingin mengatakan sesuatu tapi lampu hijau menyala dan semua kendaraan berlalu begitu saja. Seperti tak terjadi apa-apa, aku yang hampir turun dari motorku setelah berusaha keras bangkit dari posisi miring hampir jatuh dengan kaki kanan menjadi satu-satunya tumpuan dan tangan kanan memegang erat stear motorku, tak sadar telah berada di tengah ramainya kendaraan yang berlalu setelah lampu hijau itu. Sambil terus berpikir keras tentang apa yang terjadi, aku hampir melayang. Segera ku hentika motorku di samping BNS tepat di belakang plang jl. Yojokodi.
Berusaha turun dari motor, kurasakan sedikit nyeri di pergelangan tangan kananku, juga kaki kananku. Apa yang terjadi? mengapa jadi sakit seperti ini? Aku bertanya-tanya dalam hati. Aku melakukan gerakan berputar mengelilingi motorku. Kaget kudapati bagasi depan motorku-mudah-mudahan saja benar, tak ada yang tahu apa nama dua kantong kecil motor matic di depan itu-  terbelah, pecah, retak, lecet ahhhh aku tak tahu harus pakai diksi apa untuk mendeskripsikannya. (Sampai tulisan ini ku posting tak ada satupun teman yang berhasil menjawab tanyaku). Yang pasti sedikit ku ingat, saat aku hampir menabrak motor di depanku, tiba-tiba ada motor lain dari arah belakang seolah memotong di tengah dan terpelanting jauh. Ada kepingan pelek motor dan badanku sebagian sakit. Saat kulihat jam tanganku, hampir pukul 4 sore. Dosen Analisis makanan dan kosmetik mungkin saja sudah masuk di kelas. Segara ku naik lagi dan melaju kembali. Di jalan ke kampus seakan aku tak tahu apa yang aku fikirkan. Hingga saat tiba di parkiran kampus.
“Assalamu’alaikum Kak Fhi” Tegur seorang akhwat cantik dengan senyum manisnya, lebih manis dengan rok panjang, baju lebar dan jilbab rapinya itu.
“Wa’alaikumsalam, sayang”Jawabku. Mungkin ia tidak melihat senyumku yang biasanya,
“Kakak ada kuliah? Tumben?”Tanyanya lagi.
“Iya sayang.”Jawabku. Seakan baru tersadar, seraya melirik motorku yang lecet. Aku tak lagi bungkam.
“Ayaaaaa, sayang. Kak Fhi habis di tabrak orang tadi.” Keluhku padanya.
“Innalillahi wainna ilaihi raji’un, dimana kak? bagaimana bisa? Ya ampun kakak. Minum dulu dan.”Sambungnya.
“Tidak aya, ahhh iya aya. Hhhhmmm entahlah. Tapi takutnya sudah lambat.
Segera kuberlari menuju kelas, menyimpan ransel coklat setiaku, helm, kaos tangan, masker, dan ku duduk termenung. Dan. “Viraaaa, fhi di tabrak tadi” Kataku pada seorang teman di sampingku yang bingung dengan apa yang aku ucapkan.
***

Ya Allah, ternyata aku di tabrak, semoga yang menabrakku selalu dalam lindunganMu, jadikanlah sakit ini sebagai penawar dosaku. Salah satu yang ku syukuri saat itu tak ada polisi yang menyaksikan. Dan Alhamdulillah Allah masih melindungiku.
 


Di Ruang Kelas, 27 Sept 2012. 16:35-17:19

2 komentar:

  1. hati- hati dek...selalu Bismillah..kita tak tahu apa yang akan terjadi beberapa jam, menit bahkan detik apa yang akan datang...namun kita Selalu berdoa semoga langkah kita dalam berkat,rahmat dan Ridho Allah..amin..

    BalasHapus
  2. Hati-hati dan selalu waspada,,,

    BalasHapus