Sabtu, 28 April 2012

Bagaimana mungkin : Perawat menulis resep??

" Ibu Laras" Panggilku pada pasien yang sedang menunggu antrian obat di depan ruang apotek.
"Iya, saya." Jawab seorang Ibu bermuka pucat sambil melangkah ke arahku.
"Ibu, ini obatnya diminum 3 X 1 ya, yang ini vitaminnya diminum 1 X 1 saja, yang ini obat penurun panas, jika panasnya sudah turun tidak perlu diminum lagi, untuk yang satu ini, namanya antasid, ini diminum 1 jam sebelum makan." Terangku kepada sang Ibu.
"Oh iya, baik nak. terimakasih." Jawab ibu itu lagi.
"Sama-sama, Bu. Cepat sembuh ya" Dan ibu itupun berlalu hingga sebelumna iya membalas senyumku.

  Suasana di ruang apotek di Pagi itu nampak sibuk dengan resep masing-masing. Kedua rekanku dari kampus yang sama dengan dua rekan lain dari kampus berbeda namun dengan jurusan yang sama baru saja terlibat debat hebat atas resep yang baru saja kulayani tadi. Bagaimana tidak bagi mahasiswa farmasi yang baru saja turun PKL di Puskesmas adalah hal yang baru untuk kemudian memberikan pelayanan farmasi terhadap pasien dengan turun langsung ke Lapangan dan berinteraksi langsung dengan segala komponen dalam pelayanan farmasi. Salah satu tantangan yang sama kami hadapi yaitu membaca resep dari Dokter. Tapi aku yakin dan percaya jika kita melatih diri dengan tekun dan bersungguh-sungguh akan terbiasa membaca resep dari dokter yang memang sedikit sulit untuk ditafsirkan namun itulah salah satu pekerjaan seorang farmasis. Dua hari sudah aku dan teman-teman melayani pasien dalam memberikan obat-obat mereka, namun selalu saja kita menanyakan langsung pada Apoteker karena takut salah membaca resep, maklum kita memang masih pada tahap pembelajaran. Karena akan sangat beresiko jika hal ini tidak kita konsultasikan lebih dulu. Sampai kemudian.
"Fit, coba lihat resep nih?" Kata Dian padaku.
"Wah, mantap ini. Kalau begini semua tulisan dikter di resep kita tidak akan kesulitan membacanya" Kataku takjub setelah melihat resep yang ada di tangan Dian temanku.
"Wah, jangan-jangan Dokternya masih muda?" Sambung Aziza.
"Kak Ari, ini Dokternya di Poli Lansia, masih Muda ya?" Tanyaku pada kak Ari sang Apoteker di Puskesmas itu.
"hhhmmm, liat saja sendiri" Sambil tersenyum pilu.

***
Pantas saja resepnya mudah kubaca, ternyata yang piket pada saat itu adalah seorang perawat junior yang belum lama bekerja di Puskesmas itu.
Apakah perawat bisa menulis resep untuk si pasien?
Bagaimana dengan Interaksi obatnya?
Kemana sang dokter?

PKM, 25 April 2012...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar